Kitab-kitab Injil Sinoptik
Dalam
kitab-kitab Injil Sinoptik kata kosmos digunakan
dalam pengertian ‘planet bumi’ [bumi secara materi] (misalnya, pada waktu
dikemukakan mengenai siksaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang yang
belum pernah terjadi sejak awal dunia – Mat 24:21), atau dalam pengertian dunia
manusia. Seluruh duniai ni merupakan tantangan sasaran pemberitaan Injil (Mat
28:19; bnd. Mrk 16:15). Lagi pula dikatakan bahwa murid-murid harus menjadi
terang dunia (Mat 5:14). Karena itu, kata “dunia” berarti suatu kesatuan yang
bersifat universal dan dengan demikian merupakan suatu tantangan yang bersifata
universal pula.
Injil Matius
Penulis :
Matius
Waktu Penulisan :
Antara tahun 50 dan 70 Masehi
Rentang Waktu :
Sekitar 37 tahun (4 SM – tahun 33 M)
Tempat Penulisan : Kemungkinan di Antiokhia - Siria
Latar Belakang
Perjanjian
Lama berakhir dengan nabi-nabi, Allah
menubuatkan kedatangan Dia yang diurapi. Yang akan masuk kedalam sejarah untuk
membawa kebebasan dan pelepasan bagi umatNya. Sekitar 400 tahun kemudian,
Perjanjian Baru dimulai dengan kitab Matius yang mengungkapkan pengenapan
nubuat-nubuat ini dalam Yesus Kristus, sang Mesias yang telah lama ditunggu.
Matius, seorang pemungut pajak Yahudi yang bekerja untuk pemerintahan Romawi,
dipanggil oleh Yesus untuk menjadi salah satu dari keduabelas rasul. Dengan
demikian, injil ini berkisah dari apa yang telah dilihat langsung oleh Matius.
Isi dan Struktur
Pengarang Matius menggunakan Markus, Q dan sebagai
bahan khusus sebagai sumber-sumbernya. Akibatnya, karyanya lebih luas daripada
karya Markus. Tujuan pengarang sama sekali bukanlah sekedar memperluas bahan
itu, karena ia membuat perubaha-perubahan yang menonjol terhadap bahan
tradisionalnya. Kerangka Matius menempatkan sebuah pendahuluan bagi kisah Yesus
yang memuat suatu silsilah, kisah kelahiran, cerita-cerita tentang orang-orang
Majus dri Timur, Pelarian ke Mesir, Pembunuhan Anak-anak yaang tak bersalah dan
kepulangan ke Nazaret. Mulai pasal 3 dan seterusnya Matius pada dasarnya
mengikuti kerangka Markus, kecuali pada sejumlah peristiwa.
Injil
Matius menjadi penghubung yang sangat penting antara Perjanjian Lama pembaptisan
Yesus oleh Yohanes Pembaptis, dan percobaan atas Yesus oleh Iblis di padang
gurun. Yesus berbicara lebih banyak di dalam Matius daripada kitab Injil lain.
Khotbah pengajaranNya di bukit di pasal 5-7, pengutusan ke-12 rasul pasal 10,
perumpamaan tentang Kerajaan Sorga pasal 13, persekutuan dalam Kerajaan Sorga
psal 18 dan khotbah tentang akhir zaman yang akan datang pasal 24-25.
Penglihatan, pengadilan, penyaliban, penguburan, dan kebangkitanNya, semua hal
tersebut terjadi pada minggu-minggu terakhir dalam kehidupan Yesus. Matius
mengakhiri dengan panggilan Agung bagi semua orang percaya.
Injil Markus
Penulis :
Markus
Waktu Penulisan :
Antara tahun 55 - 65 Masehi
Tempat Penulisan : Roma
Latar Belakang
Diantara keempat injil, Injil Markus merupakan kisah
yang paling singkat tentang “permulaan Injil tentang Yesus”. Sekalipun nama
penulis tidak disebutkan namun dengan suara bulat gereja mula-mula memberi
kesaksian bahwa Yohanes Markus adalah penulis Injil ini.
Markus menekankan bagaimana kepedulian Yesus kepada
semua orang. Walaupun Markus menulis tentang kepedulian Yesus tapi mMarkus
tidak menulis tentang kemiskinan tapi tujuannya untuk jemaat ekonomi yang
rendah. Menurut tradisi jemaat pada situasi Markus berada pada kondisi yang
sederhana, letak dari jemaat itu di pingiran Kota Roma anggota jemaatnya
berpendidikan rendah bahkan ada yang tak berpendidikan sama sekali. Berlatar
belakang Yunani atau non Yahudi salah satu contoh Markus menjelaskan kebiasaan
dari adat Yahudi, tetapi jemaat tidak memahami dan ini membuktikan bahwa jemaat dimasa Markus tidak familiar dengan
adat Yahudi. Dalam Injil Markus juga dikatakan jemaatnya berada dalam
penganiayaan yang diimplementasikan pada penderitaan Yesus yang juga menjadi
penderitaan pengikut-pengikut Yesus, juga diperhadapkan dengan situasi yang
tidak aman karena adanya perang Yahudi sedngkan Markus non Yahudi. Khususnya
dalam Markus 7:3 salah satu contoh bagaimana Markus mengeneralisir dari
tulisan-tulisan purba tentang kebiasaan-kebiasaan Yahudi. Injil Markus memberi
kesan bahwa kemuliaan sebagai pengikut Tuhan diperoleh lewat penderitaan
sedangkan keselamatan diperoleh melalui salib Kristus sehingga ada ungkapan
untuk beroleh hidup seorang harus mati dahulu, menjadi yang terakhir harus
menjadi yang terkecil, artinya bila ingin mengikut Yesus harus meninggalkan
semua.
Isi
dan Struktur
Kisah sengsara
Yesus yang ada di hadapan Markus dan yang diperluasnya, barangkali pada mulanya
dimulai di pasal 14:1. Sejarah yang muncul dalam cara ini mengisahkan jalan
Yesus ke Salib, mulai dari pasal 14. Dapam Markus terdapat tiga kumpulan, yaitu
‘kisah pengantar’ (1:1-13), pelayanan Yesus sampai perjalananNya di Yerusalem
(1:14-10:52) dan peristiwa-peristiwadi dalam dan di sekitar Yerusalem
(11:1-16:8).
Dalam Injil ini terdapat dua alur
yang saling terjalin: yang satu dapat ditelusuri ke belakang dari kisah
sengsara dan merupakan perluasan dari kerygma, dan lainnya merupakan sejarah
yang dapat di telusuri ke depan mulai dari Yohanes Pembaptis. Yang
pokok dalam kitab Markus adalah pertanyaan: siapakan Yesus? Dalam Injil Markus,
sesudah bagian pendahuluan, dapat dibagi dalam dua bagian besar yang hampir
sama panjangnya. Bagian pertama sampai
8:26 dan bagian kedua mulai dengan 8:27 sampai selesai. Sampai 8:26 Yesus
mengerjakan banyaj mujizat khusus di daerah Galilea dan di daerah sekitarnya.
Dalam ajaranNya Yesus tidak menyebutkan kesengsaraanNya dan kebangkitanNya.
Akan tetapi sesudah 8:26 kita memasuki bagian baru. Bagian ini mulai denga
npengakuan Petrus. Petrus orang yang pertama dalamInjil yang mengaku Yesus
sebagai Mesias (Mesias istilah Ibrani yang searti dengan Kristus). Sesudah 1:1
inilah permulaan Injil tentang Kristus.
Injil
Lukas
Penulis :
Lukas Waktu Penulisan : Sekitar tahun 90 M
Tempat Penulisan : Roma
Latar Belakang
a. Penulis
Dalam bukunya, John Drane menuliskan bahwa menurut
Paulus, Lukas adalah seorang dokter, dan memang sering dikemukakan bahwa
penulis Injil Lukas menunjuk-kan pengetahuan khusus tentang bahasa kedokteran,
serta perhatian di dalam melakukan diagnosa penyakit. Selanjutnya, Drane
mengemukakan bahwa Lukas disebut tiga kali dalam Perjanjian Baru. Pada setiap
kesempatan dikatakan ia bersama Paulus (Kol. 4:14; Flm. 24; 2 Tim 4:11), dan
dalam Surat Kolose Paulus berkata Lukas bukan orang Yahudi. Jika ia memang
penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul, maka mungkin sekali ia satu-satunya
penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi. Gaya bahasa Yunani
tulisan-tulisan tersebut memang memberi kesan penulis mungkin seorang penutur
asli bahasa Yunani.
Bolland berpendapat bahwa mengenai
pengarang Kitab Injil yang ketiga tidak dapat dibuktikan dengan pasti.Tradisi
yang menyebutkan Lukas sebagai pengarangnya berkali-kali dikecam. Tetapi
dipihak lain ada banyak ahli yang berpendapat bahwa Kitab Injil yang ketiga itu
memang ada sangkut pautnya dengan Lukas, yaitu Dokter Lukas yang namanya bisa ditemui dalam beberapa surat Paulus.
Dalam Kolose 4:14 tertulis, “Salam kepadamu dari Tabib Lukas, yang kekasih.”.
Juga dalam ayat 24 dari surat Paulus kepada Filemon disebutkan namanya. Dari 2
Timotius 4:11 ternyata ia pada waktu itu menumpang bersama-sama Paulus di Roma.
Selanjutnya boleh dianggap telah terbukti bahwa Kitab Injil yang ketiga dan
Kitab Kisah Para Rasul ditulis oleh pengarang yang sama. Jadi apabila ada
tertulis kami dalam kitab itu, maka
dapat dianggap bahwa pada kesempatan itu Lukas sendiri hadir(mis. Kis 16:10-17,
20:5-21:18, 27:1-28:16).
Menurut Merrill C. Tenney, penulis
Lukas(juga Kisah Para Rasul) boleh jadi adalah seorang asing berbahasa Yunani
dari Antiokhia yang telah mendapat pendidikan tinggi dan memiliki kecerdasan
yang cukup tinggi pula. Ia menjadi teman dan rekan sekerja Paulus dan
menyertainya dalam perjalanannya yang kedua setelah keduanya bertemu di
Troas(Kis. 16:10). Ia tinggal di Filipi sebagai gembala sidang sedang Paulus
melanjutkan pelayanan kelilingnya di Akhaya, dan di Asia Kecil (Kis. 19:1-41)
setelah mengunjungi Antiokhia (Kis. 18:22). Ketika Paulus kembali ke Filipi
pada perjalanannya yang ketiga, penulis menyertainya lagi (20:6).Ia pergi
bersamanya ke daratan Asia, dan dari sana menemaninya ke Yerusalem. Orang ini,
yang catatan hariannya menjadi sumber pengetahuan terbaik tentang pelbagai
perjalanan Paulus, pastilah seorang rekan sejawat yang dekat dengan rasul yang
hebat ini.Di antara rekan seperjalanan Paulus yang diketahui dalam periode
tersebut, tidak ada yang paling mendekati ciri-ciri tersebut kecuali Lukas.
Maungkin yang dimaksudkan dengan “saudara” dalam II Korintus 8:22 adalah Lukas.
Mungkin ia adalah saudara sedarah dari Titus, yang juga sudah sejak semula
bersama-sama dengan Paulus di Antiokhia (Gal. 2:3). Dalam Korintus dinyatakan
bahwa “saudara ” ini mempunyai reputasi yang baik di Akhaya dan bahwa ia
terkenal karena keikutsertaannya di dalam perwataan Injil. Bila yang
dimaksudkan di sana ialah Lukas, berarti ia bertindak sebagai wakil Paulus di
seluruh Makedonia dan Akhaya yang berpusat di Filipi.
Adina Chapman mengemukakan bahwa penulis
Injil Lukas ialah dokter Lukas yang pernah menjadi sahabat karib Rasul Paulus.
Tradisi mengatakan bahwa ia berasal dari Antiokhia, di Syria. Dalam Kolose 4
Lukas digolongkan ke dalam orang Yunani yang percaya.Ia seorang terpelajar dan
karangan-karangannya seirama dengan pendidikannya.
Menurut Dr. C.
Groenen OFM penulis Inil Lukas agaknya benar bernama Lukas, tidak berkebangsaan
Yahudi dan mendapat pendidikan Yunani cukup tinggi.Ia seorang Kristen, generasi
kedua, yang mahir dalam Perjanjian Lama dan mempunyai minat besar terhadap
tradisi Kristen dari masa lampau. Penulis mahir dalam bahasa Yunani
halus(bahasa sastrawan) juga meniru selera seni sastra di zamannya.
Willi Marxsen berpendapat bahwa harus mulai dengan
mengingat bahwa karya ini anonim. Pendapat Marxsen inilah yang kelompok ambil
sebagai kesimpulan mengenai penulis Injil ketiga ini.Penulis tidak menyatakan
indentitas diri dalam karyanya.Kelompok menyetujui bahwa penulis Injil Lukas
adalah juga penulis Kisah Para Rasul. Karena, kedua kitab ini ditujukan secara
langsung kepada orang yang sama(Teofilus) dan pada Kis. 1:1 menyatakan bahwa
Injil Lukas merupakan jilid I dan Kisah Para Rasul merupakan jilid II karyanya.
b. Sumber
Penulisan
Marxsen
mengemukakan bahwa pengarang Lukas menggunakan Markus, Q dan agak banyak bahan
khusus sebagai sumbernya. Menurut Groenen, jelaslah penulis mengambil bahnnya
dari tradisi yang tersedia baginya. P aling tidak sebagian besar tradisi itu
sudah tertulis. Nyatanya banyak bahan yang terdapat dalam Lukas tercantum pulah
entah dalam Markus(dan Matius), entah dalam Matius (saja). Jelaslah Lukas
memakai tradisi yang dibukukan juga dalam Matius dan Markus. Disamping itu
Lukas masih memanfaatkan tradisi-tradisi lain, entah lisan entah tertulis.
Sebab + 1/3 bahan Lukas tidak termaktub dalam Markus atau Matius. Sejauh
dapat dilihat (kalau Lukas dibandingkan dengan Matius dan Markus) penulis Lukas
di satu pihak terikat pada apa yang tersedia, di lain pihak merasa diri cukup
bebas untuk mengolah, menggarap, menyusun kembali bahannya, sehingga cocok
dengan selera, pandangan dan maksud tujuannya sendiri.
Drewes
berpendapat bahwa Lukas = bahan Markus +
Q + “L” (bahan penginjil sendiri). Lukas terdiri darin1150 ayat, memakai
bahan sebagai berikut :
- kurang dari sepertiga (28%) berasal dari
Markus,
- kurang dari seperempat (21%) berasal dari
Q,
- dan separo (51%) berasal dari “L”
Mengenai sumber penulisan Injil Lukas kelompok kami
lebih memilih kepada pendapat Drewes, karena penjelasannya lebih sistematis.
c. Waktu
Penulisan
Drane
menyimpulkan bahwa Injil Lukas selesai ditulis setelah kejadian jatuhnya
Yerusalem ke tangan orang Roma pada tahun 70 M karena penulis menunjukkan
pengetahuan tentang kejadian itu (Luk. 21:5-24). Groenen berpendapat bahwa
Lukas digubah menjelang akhir abad pertama. Katakan saja sekitar tahun 80 M. Merrill
mengemukakan bahwa tahun 60 M dapat
dijadikan sebagai patokan, karena pada saat itu Lukas menjadi orang selama
sekurang-kurangnya sepuluh tahun atau lebih, dan sudah menjelajahi Palestina,
di mana ia pasti sudah bertemu dengan mereka yang pernah menyaksikan Yesus
dengan mata kepala sendiri.
Menurut Bolland,
penulis Injil Lukas menetap di Roma dan menyelesaikan karyanya di sana dalam
tahun-tahun sesudah matinya Paulus, yaitu sekitar tahun 70 atau antara tahun 70
dan tahun 80. Henry H. Halley mengatakan bahwa umumnya diduga bahwa penulis
Lukas menyusun buah karyanya ini kira-kira tahun 60, tatkala Pulus tertahan di
penjara Kaisaria. Marxsen berpendapat bahwa mungkin waktu penulisannya dalam
generasi Kristen ketiga, sekitar tahun 90 M.
Mengenai waktu penulisan kelompok menyetujui
pendapat Groenen bahwa Lukas ditulis menjelang akhir abad
pertama.Mengapa?Karena kembali harus diingat bahwa Lukas menggunakan sumber
Markus.Markus ditulis sekitar tahun 68 M. Oleh karena itu, sulit diterima bahwa
Lukas ditulis sekitar tahun 60.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penulis
Lukas menulis karyanya ini setelah Markus selesai ditulis dan diedarkan.Mengenai
tahun penulisan kelompok lebih menyetujui pendapat Marxsen yaitu sekitar tahun
90 M.
d. Tempat
Penulisan
Menurut Merrill,
tidak ada petunjuk di dalam Injil ini tentang tempat penulisan-nya. Mungkin ia
ditulis di luar Palestina, meskipun ada kemungkinan ia disusun di Kaisarea.
Tidak ada tradisi yang pasti memngenai tempat asal penulisannya. Yang jelas, ia
pasti ditulis di suatu tempat di wilayah Hellenis oleh seseorang yang bekerja
di antara umat asing – bukan Yahudi. Drewes memastikan tempat penulisan Injil
ini di luar Palestina dalam suatu daerah disekitar Laut Tengah. Menurut Drane,
Lukas mungkin mengumpulkan sebagian bahan bagi Injilnya dari jemaat di Kaisarea
– walaupun naskah terakhirnya mungkin ditulis di Roma.
Groenen
mengatakan sukar untuk memastikan daerah tempat tinggal penulis Lukas. Sejak
akhir abad kedua Masehi ada tradisi yang
berkata bahwa Lukas disusun di "Akhaia”, bearti negeri Yunani bagian
selatan. Nilai tradisi itu tidak dapat dibuktikan. Pengangan lain juga tidak
ada. Maka hanya dapat dikatakan: Lukas ditulis di kawasan sekitar Laut Tengah
di luar Palestina. Marxsen berpendapat karena si pengarang menulis untuk para
pembaca Yunani, barangkali paling baik ia tidak menulisnya di Palestina atau
Siria.
Kelompok menyetujui bahwa tempat penulisan Injil
ketiga ini kemungkinan besar di luar Palestina.Pendapat ini telah dikemukakan
oleh beberapa ahli yang telah disebutkan diatas.
e. Situasi
penulisan
Menjelang akhir
abad pertama umat Kristen merupakan suatu minoritas yang tidak selalu disenangi
oleh masyarakat di sekitarnya.Tersebar luas suatu rasa curiga yang melahirkan
macam-macam desas-desus yang mengambinghitamkan orang-orang Kristen. Umat Kristen sebenarnya merasa tertekan dan
kurang aman Menurut banyak ahli, Kitab Lukas berusaha
memperlihatkan bahw agama Kiristen sama sekali tidak membahayakan negara atau
masyarakat. Pembelaan diri macam itu mengandaikan bahwa ada rasa curiga dalam
masyarakat dan pada pejabat-pejabat negara..
Jika dilihat dari tahun penulisannya (90 M), maka
pada saat itu yang berkuasa sebagai kaisar Roma ialah Dominitianus (81-96). Tulisan
Eusebius dari Kaisarea menceritakan bahwa penganiayaan Kristen
dan Yahudi pertama skala besar dimulai pada masa pemerintahan Domitianus.
f. Alamat Penulisan
Kitab ini diserahkan kepada seseorang yang
bernama Teofilus. Nama ini bukan nama
Yahudi, melainka Yunani. Mungkin sekali ia memegang suatu jabatan yang tinggi
dalam pemerintahan(dari kalngan atas), sebab perkataan “yang mulia” dapat
mempunyai arti demikian. Perlu diketahui bahwa pada zaman Lukas, penyerahan
suatu buku kepada seseorang dilakukan umpamanya dengan harapan bahwa orang yang
diserahi buku itu akan memperbanyak karangan yang bersangkutan, sebab usaha ini
memang membutuhkan modal untuk membiayai bahan dan tenaga. Jadi, jangan
menganggap Injil Lukas sebagai semacam surat pribadi saja. Pendapat yang sama
juga dikemukakan oleh Merrill. Merrill menambahkan mungkin ia(Teofilus) adalah
seorang murid Lukas, atau seorang pendukung yang bertugas menyebarluaskan karya
Lukas.
Menurut Groenen,
sidang pembaca Lukas adalah suatu jemaat yang berbahasa Yunani dan mereka bukan
keturunan Yahudi. Kata-kata dari bahasa Yahudi (Ibrani, Aram) tidak terdapat
dalam Lukas (kecuali : Amen). Sidang pembaca Lukas jelas sudah lepas sama
sekali dari masyarakat Yahudi. Mereka secara menyeluruh orang yang
berkebangsaaan dari berkebudayaan Yunani. Hanya mereka masih ingat akan asal
usul agamanya pada bangsa Yahudi, umat Allah dahulu.
Menurut
Chapman, Injil Lukas dialamatkan kepada orang Yunani dan orang Roma Kristen
untuk meyakinkan mereka “supaya engkau dapat mengetahui bahwa segala sesuatu
yang diajrkan kepadamu sungguh benar” (Luk. 1:4). Lukas mengistimewakan
Teofilus, karena ia orang Kristen terkemuka di kalangan orang Yunani (1:1).
Pada intinya, Injil Lukas ini dialamatkan kepada orang-orang Kristen
bukan-Yahudi. Pendapat-pendapat ahli diatas menurut kelompok mengandung satu
penjelasan sebagai inti yakni Injil Lukas ditujukan kepada komunitas dengan
latar belakang non-Yahudi.
g. Tujuan
Penulisan
Kalimat pertama dari kata pembuka Injil
Lukas menyatakan bahwa Injil ini ditulis untuk memberikan kepastian batin pada
pembacanya mengenai segala sesuatu yang telah diberitakan secara lisan.Kata
kerja “diberitakan” biasanya digunakan di dalam Perjanjian Baru untuk
keterangan yang tidak dinyatakan secara tidak resmi, melainkan secara
resmi.Rupanya Lukas bermaksud memberikan suatu pengajaran yang benar kepada
Teofilus untuk meluruskan ajaran yang selama ini sudah diterimanya.
Menurut Groenen, maksud tujuan penulisan
Lukas ialah : supaya (Teofilus) sidang pembaca dapat mengetahui bahwa segala
sesuatu yang diajarkan sungguh “teguh”(Luk. 1:4). Artinya : maksud penulis
ialah memperteguh iman kepercayaan sidang pembaca. Itu dikerjakannya dengan memperlihatkan
asal usul dan hal ihwal kepercayaan itu di masa yang lampau.Penulis
mengumpulkan, menggarap dan menyusun bahannya, perwataan umat dahulu,
sedemikian umat dahulu, sedemikian rupa, sehingga arti dan makna bagi
kepercayaan sidang pembaca menjadi jelas.
Chapman berpendapat bahwa Karena
pendidikannya, dokter Lukas menulis dengan cara yang khusus menarik perhatian
orang Yunani Kristen. Dokter Lukas membuka Injilnya dengan urutan silsilah dari
masa Adam, bukan dari masa Abraham yaitu orang Yahudi dari bangsa pilihan Allah
yang pertama.Ini berarti bahwa keselamatan Tuhan Yesus diperuntukkan juga bagi
orang-orang bukan-Yahudi.
Drs. M. E. Duyverman mengemukakan ada
beberapa hal yang diistimewakan Lukas ialah perhatian kepada orang yang
menderita, yang miskin, yang “hilang”, yang berdosa, yang hina, juga ada kepada
kaum perempuan. Pada intinya, penulis Injil Lukas dalam karyanya ini mau
memberi perhatian kepada kaum-kaum yang termarginalkan atau yang terpinggirkan.
Persamaan
dari Ketiga Injil Sinopsis
Matius
|
Markus
|
Lukas
|
Matius
17:4
Kata
Petrus kepada Yesus: “Tuhan, Betapa bahagianya kami berada di tempat ini.
Jika Engkau mau,
biarlah
ku dirikan disini
tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk
Musa, dan satu untuk Elia.”
Matius
7:3-5
Mengapakah
engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu
tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah
engkau dapat berkata kepada saudaramu:
Biarlah
aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal,
ada
balok di dalam matamu?
Matius
23:37
Yerusalem,
Yerusalem,
engkau
yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang diutus
kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk
ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Matius
5:11,12
Berbahagialah
kamu jika…..
Orang
mencela kamu dan menganiaya dan mengatakan segala hal yang
jahat dengan dusta melawan kamu
karena Aku. Bersukacitalah
Dan
bergembiralah karena upahmu besar di sorga sebab demikianlah orang telah
menganiaya para nabi yang sebelum kamu.
Matius 9:5
Sebab
manakah
lebih mudah, mengatakan:
dosamu
sudah diampuni, atau mengatakan: bangunlah,
dan
berjalanlah?
|
Markus
9:5
Kata
Petrus kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.
Baiklah
kami dirikan
tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk
Musa, dan satu untuk Elia.”
Markus
2:9
Manakah
lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini:
Dosamu
sudah diampuni, atau mengatakan: bangunlah, angkatlah tilammu
dan
berjalan?
|
Likas
9:33
Petrus
berkata kepada Yesus: “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.
Baiklah
kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, satu
untuk Elia.”
Lukas
6:41-42
Mengapakah
engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam
matamu sendiri tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah
engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara,
biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada
didalam matamu, padahal
balok yang di dalam matamu tidak engkau
lihat?
Lukas
13:34
Yerusalem-Yerusalem,
engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang diutus
kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk
ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Lukas
6:22,23
Berbahagialah
kamu, jika orang membenci kamu
dan
jika mereka mengucilkan kamu dan mencela
dan
menolak namamu sebagai sesuatu yang
jahat
karena
Anak Manusia. Bersukacitalah pada hari itu dan lonjaklah sebab lihatlah
upahmu yang di sorga sebab menurut hal yang sama nenek-moyang mereka berbuat
kepada para nabi.
Lukas
5:23
Manakah
lebih mudah, mengatakan:
dosamu
sudah diampuni, atau mengatakan: bangunlah,
dan
berjalanlah?
|
Perbedaan dari Ketiga Injil Sinopsis
Matius
|
Markus
|
Lukas
|
Matius
7:13 dyb.
Masuklah
melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang
menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinnya; karena
sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit
orang yang mendapatinya.
Matius
26:1, 2
Setelah
Yesus selasai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada
murid-murd-Nya:
kamu
tahu bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah maka Anak Manusia akan
diserahkan untuk disalibkan.
Matius 9:1-8
1.
Sesudah itu naiklah Yesus ke
dalam perahu lalu menyebrang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
2.
Maka dibawa oranglah kepadaNya
seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman
mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu : “Percayalah, hai anakKu
dosamu sudah di ampuni.”
3.
Maka berkatalah beberapa orang
ahli Taurat dalam hatinya: “ia menghujat Allah.”
4.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran
mereka, lalu berkata : “mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di daam
hatimu?
5.
Manakah lebih muda, mengatakan :
dosamu sudah diampuni, atau mengatakan : bangunlah dan berjalanlah?
6.
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di
dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” lalu berkatalah Ia kepaada
orang lumpuh itu : “bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan puulanglah ke
rumahmu!”.
Dan
orang itu pun bangun lalu pulang.
Maka orang banyak yang melihat hal itu
takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada
manusia.
Matius
Terdiri
dari :
28
Pasal
1069
Ayat
|
Markus
14:1
Hari
raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi.
Markus
2:1-12
1. Kemudian,
sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah
kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2. Maka
datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di
muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
3. ada
orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat
orang.
4. Tetapi
mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka
membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam,
tempat orang lumpuh itu terbaring.
5. Ketika
Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai
anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
6. Tetapi
di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:
7. "Mengapa
orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni
dosa selain dari pada Allah sendiri?"
8. Tetapi
Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu
Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
9. Manakah
lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau
mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?
10.
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di
dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada
orang lumpuh itu--:
11.
"Kepadamu Kukatakan,
bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Dan orang itupun bangun, segera
mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu,
sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang
begini belum pernah kita lihat."
Markus
Terdiri dari :
16 Pasal
678 Ayat
|
Lukas
13:23 dyb
Dan
ada seorang yang berkata kepada-Nya; Tuhan, sedikit sajakah orang yang
diselamatkan? Jawab Yesus kepada orang-orang disitu: berjuanglah untuk masuk
melalui pintu yang sesak itu! Sebab aku berkata kepadamu: banyak orang akan
berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Lukas
5:17-26
17.Pada
suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat
duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea
dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan
orang sakit.
18.Lalu
datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur;
mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.
19.Karena
mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ,
naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang
itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan
Yesus.
20.Ketika
Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah
diampuni."
21.Tetapi
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya:
"Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni
dosa selain dari pada Allah sendiri?"
22.Akan
tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka:
"Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?
23.Manakah
lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah,
dan berjalanlah?
24.Tetapi
supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni
dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu
Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke
rumahmu!"
25.Dan
seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat
tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.
Semua orang itu takjub, lalu
memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah
menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."
Lukas
Terdiri
dari :
24
Pasal
1151
Ayat
|
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari uraian yang panjang di atas dapat
disimpulkan bahwa ketiga Kitab Injil ini tidak hanya memiliki persamaan
melainkan juga terdapat perbedaan dan dari kedua Injil Sinopsis yang ada yaitu
Matius dan Lukas berpatokan kepada Markus sebagai sumber pemberitaan Kitabnya
karena Injil Markus merupakan Kitab Injil yang pertama dibuat. Tapi ketiga
Injil ini mempunyai suatu tujuan yang sama yaitu memberitakan kabar sukacita
tentang Kristus, memulihkan keadaan jemaat pada waktu itu dan membawa merekeka
kepada terang Kristus yang menyelamatkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Drews. B.F. Satu Injil Tiga Pekabar, BPK Gunung
Mulia, 2012
Guhrie Donald. Teologi Perjanjian Baru. Jakarta : BPK Gunung
Mulia, 2010
M. E. Duyverment. Drs. Pembimbing Ke Dalam Perjanjian baru. Jakarta
: BPK Gunung Mulia, 1996.
Marxsen Willi. Pengantar Perjanjian Baru. Jakarta : BPK
Gunung Mulia, 2012.
Adina Chapman. Pengantar Perjanjian Baru
Henry H. Halley. Penuntun Ke Dalam Perjanjian Baru
Catatan
Tambahan Mata Kuliah Pengantar Hermeneutik PB,
2013
WWW.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar