Senin, 27 Februari 2017

Sejarah Agama Kristen






 
I
PENDAHULUAN



1.         Sekitar penelitian Historis-Teologis
Penelitian dan penggalian Sejarah Gereja sebenarnya dapat dilakukan oleh siapa saja sesuai dengan latar belakang disiplin ilmunya. Seorang ekonom dapat melakukan penelitian dengan fokus utamanya untuk mengetahui dan mendalami bagaimana gereja atau jemaat dalam sejarahnya memahami ekonomi, bagaimana kaitannya dengan ekonomi dan bagaimana hubungannya harta benda, kekayaan, kemiskinan dipahami oleh gereja/jemaat yang ada.

2.         Arti penelitian Historis (Sejarah Gereja)
Penelitian historis (sejarah gereja) adalah sebuah usaha untuk meneliti dan memahami peristiwa di masa yang lampau yang benar-benar ada dan terjadi yang disertai dengan pertanggung jawaban dan unsur atau faktor seperti: tempat/lokasi, kapan dan dimana, ada peristiwa, pelaku,  dan bukti-bukti.









II
LINGKUNGAN DUNIA
ZAMAN AWAL GEREJA PERDANA

1.         Beberapa Faktor Lingkungan

Berikut ini adalah beberapa faktor lingkungan seperti:
a.         Faktor / lingkungan budaya
b.         Faktor / lingkungan politis
c.         Faktor /  lingkungan social ekonomi
d.         Faktor / lingkungan filosofi
e.         Faktor / lingkungan keagamaan

2.         Kelompok Gereja Perdana

Pada mulanya, baik orang Yahudi ataupun pengikut Yesus belum sepenuhnya sadar apakah kelompok yang dipimpin oleh para rasul adalah bagian didalam keyahudian ataukah sesuatu yang lain.
Pada hari Pentakosta (kisah para rasul 2), murid-murid Yesus menerima ketuangan Roh Kudus di Yerusalem, adalah orang-orang Yahudi. Pada masa-masa awal, sebagaimana biasa mereka sama-sama beribadah di sinagoge, mulanya orang-orang yang termasuk dalam kumpulan beribadah itu adalah dari kaum Yahudi.




III
PENGAJARAN SESAT


1.         Wujud Gnostik

Tentang pengajaran sesat atau nabi-nabi palsu muncul bukan hanya pada saat sekarang ini, tetapi ajaran ini muncul sudah sejak zaman dulu. Ajaran itu biasa disebut dengan Gnostik yang muncul dan aktif bergerak pada abad ke-2 M, yang dalam bahasa Yunani adalah gnosis (pengetahuan) yang secara tradisional mengacu pada ajaran sesat.
Gnostik mempengaruhi dan bahkan menggoda gereja, dengan penganutnya yang memakai gagasan dan istilah Alkitab, untuk merekrut jemaat agar menyembah Allah mereka.

Ajaran Gnostik dapat dilihat pula dalam gambar berikut ini:

Allah Terang


Membuang sang pemberontak
yang kemudian menjadi materi


Menjadi bahan baku
penciptaan dunia oleh Demiurgos


Hasilnya adalah dunia ini:
kurang baik, penuh cacat cela, dsb.


2.         Sikap Gereja Terhadap Gnostik

Lambat laun didapati bahwa Gnostik adalah ajaran atau gejala keagamaan yang pada hakekatnya bukan Kristen. Gereja/jemaat kemudian sadar harus menghadapi aliran ini. Gereja/jemaat harus mempertahankan ajaran kebenaran tentang Alkitab yang satu-satunya pewaris kebenaran iman Kristen. Untuk itu Gereja/jemaat mulai meneliti tentang ajaran Gnostik dan mempelajarinya, sehingga muncullah tulisan-tulisan yang memakai nama Rasul yang betu-betul dapat dipercayai sebagai tulisan Rasuli, kemudian ditetapkanlah Kanon (tolak ukur) Alkitab.





IV
PENGHAMBATAN HINGGA PENGAKUAN
TERHADAP GEREJA


1.         Sebab-sebab Penghambatan

Pada masa pemerintahan Romawi banyak orang yang bukan Kristen senag menghadiri teater, pertandingan gladiator, perkelahian binatang, kuil-kuil atau upacara-upacara kenegaraan yang dimana kaisar di sembah sebagai Dewa. Sebaliknya orang-orang Kristen pada masa itu tidak suka menghadiri apa yang menjadi kebiasaan dari masyarakat kafir.
Sehingga orang-orang Kristen dibenci. Persekutuan orang-orang Kristen dipandang sebagai persekutuan yang angku. Orang Kristen pada masa itu disebut sebagai pemakan anak manusia dan meminum darahnya. Ketika rakyat kafir disana tertimpah bencana alam, maka orang-orang Kristen yang dituduh sebagai penyebab semua itu, karena tidak mau menyembah dewa orang kafir.


2.         Tokoh-tokoh penghambat dan korban

            Penghambat orang Kristen pada mula-mula ada 2 pihak, yaitu: (a) oleh rakyat secara insidentil (b) oleh pemerintah/kaisar secara sistematis.
            Kaisar-kaisar penghambat itu diantaranya:
·         Nero
·         Domitianus
·         Trajanus
·         Antonius Pius
·         Markus Aurelius
·         Septimius Severus
·         Decius
·         Valerianus
·         Aurelianus
·         Diokletianus


3.         Golongan yang Murtad

            Pada masa ini banyak orang Kristen yang memungkiri imannya karena, setiap orang Kristen pada waktu itu akan dibunuh. Sehingga banyak orang Kristen saat itu membawa korban kepada dewa-dewi atau membakar dupa dihadapannya (sacrifikatus atau thurifikatus), memberi keterangan palsu, seakan-akan telah membawa korban kepada dewa-dewa (libellaticus), mendaftarkan diri sebagai orang kafir (acta faciens), menyerahkan kitab suci atau tulisan Kristen lainnya untuk dibakar (traditor).


4.         Penyebab pengakuan Terhadap Gereja

            Setelah Konstantinus Chorus wafat, Konstantinus Agung menggantikannya sebagai raja. Sementara itu muncullah maxentius yang ingin menguasai kawasan kekaisaran, sehingga terjadilah peperangan antara Konstantinus Agung dan Chorus. Sebelum itu dalam perjalan Konstantinus Agung, Ia melihat suatu sinar yang terang berbentuk salib dengan perkataan in hoc signo vinces dan akhirnya Ia menang dalam peperangan.
            Konstantinus Agung sadar bahwa menghancurkan orang Kristen yang kira-kira sepertiga banyaknya, itu sama saja dengan menghancurkan kekaisarannya sendiri. Sehingga ia mengeluarkan Edik Milano (gereja memperoleh kebebasan penuh). Pada tahun 380 Ia mengeluarkan peraturan yaitu segenap rakyat harus menganut agama resmi atau umum yaitu agama Kristen yang orthodox.




V
TEOLOGI GEREJA PERDANA


            Berikut ini adalah beberapa hal yang menyangkut teologi gereja perdana secara langsung atau  tidak langsung yang berdampak kepada kehidupan mereka, yaitu:

·         Kehudupan Sosial Ekonomi
·         Pergaulan Umum
·         Tindakan Amal
·         Tata Ibadah
·         Pelayanan Babptisan
·         Perjamuan Kudus
·         Disiplin Gereja
·         Tentang Logos




VI
TENTANG KRISTOLOGI
DAN
TRINITAS


            Sejak Kaisar Konstantinus Agung mengeluarkan edic Milano. Muncullah para teolog-teolog yang mengemukakan pendapatnya yang teologis, terutama mengenai Allah. Klaus Wetzel mengatakan: bahwa tokoh-tokoh perselisihan Kristologis tidak bebas dari ambisi pribadi, dan seakan-akan mereka mencari pengaruh pribadi atas gereja. Melihat hal itu, Maka Konstantinus Agung mengundang mereka dan mengadakan sidang/konsili. Melalui sidang itu, lahirlah Rumusan Chalcedon (yang mengutip rumusan Nicea-Konstantinopel), dengan 4 pokok kristologi demi melawan ajaran yang menggoda pada saat itu, yakni:

·         Yesus Kristus adalah Allah sejati
·         Yesus Kristus adalah Manusia sejati
·         Kepribadian Yesus Kristus tidak terbagi dan tidak terpisah
·         Kepribadian Yesus Kristus tidak bercampur dan tidak berubah





VII
TEOLOG GEREJA PERDANA



            Berikut ini adalah para pemikir (teolog) gerejaa perdana, yaitu:

·         Hieronymus
Sophronius Eusebius Hieronymus lahir di Stridon, Dalmatia (sekarang Yugoslavia), sekitar tahun 331, 342, atau 347. Ia banyak mengusahakan hidup kerahiban atau kebiaraan dan sekolah.

·         Ambrosius
Ia lahir di Trier pada tahun 339 seorang putra dari gubernur wilayah gaul. Ia adalah seorang pengkotbah yang berbakat

·         Augustinus
Aurelius Augustinus lahir di Tagaste, di Numidia (sekarang Aljazair) pada 13 november 354. Ia mengemukakaan argumentasi bahwa manusia mempunyai kebebasan kehendak. Dosa tidak diciptakan oleh Allah dan juga tidak sama kekal seperti Allah, tapi timbul karena penyalagunaan kehendak bebas dari manusia itu sendiri.




VIII
GEREJA-GEREJA TIMUR


            Pada mulanya gereja timur dan barat kekaisaran romawi adalah Gereja yang esa. Tapi setelah munculnya para pemikir-pemikir Teologis, menyebabkan timbulnya ketegangan antara gereja timur dan gereja barat yang terpecah akhirnya belum dapat dipulihkan hingga hari ini.

            Berikut ini adalah pemikiran perbedaan pendapat antara Gereja Timur dan Gereja Barat, yaitu Gereja Ortodox (timur), pemimpinnya disebut Patriarkh, berpusat di kota konstantinopel dan berbahasa Yunani. Gereja Katolik (barat), pemimpinnya disebut uskup, berpusat di kota Roma dan berbahasa Latin.

            Karena terjadinya ketegangan ini, banyak orang-orang Kristen di kekaisaran Romawi mengungsi ke partia, mereka merasa aman disana karena adanya jemaat Yahudi, kesamaan bahasa, dan pemberian kesempatan kepada para penginjil untuk membuat daerah itu menjadi pangkal injil.




IX
PENGINJILAN SUKU-SUKU
DI EROPA


            Kekaisaran Romawi mengalami kekacauan, pertikaian bahkan peperangan di antara mereka yang menginginkan kekuasaan, setelah kaisar Theodosius Agung wafat pada tahun 395. Akibat dari pertikaian, wilayah yang luas itu terbagi dua, yaitu Barat dan Timur.
            Berikut ini adalah perbedaan corak penginjilan para misionaris pada satu pihak dan jawaban atau reaksi dari penduduk setempat yang di injili pada pihak lain menurut zamannya.

v  Inggris
Augustinus (bukan Augustinus bapa Gereja perdana/mula-mula) yang diutus oleh Paus, untuk melakukan dan memperkenalkan injil di Inggris. Caranya untuk melakukan penginjilan disana yaitu dengan cara mengenali kebiasaan cara beribadah mereka, lalu Ia mulai meluruskan kebiasaan beribadah mereka yang salah dengan pelan-pelan sambil memperkenalkan Injil.

v  German
Orang yang melakukan penginjilan di Jerman adalah Wynfrid, setelah Ia di tahbiskan sebagai Uskup namanya berubah menjadi Uskup Bonifatius. Caranya melakukan penginjilan di jerman berbeda dengan Augustinus yang pelan-pelan mengubah kebiasaan cara beribadah mereka. Tetapi Bonifatius setibahnya di jerman Ia mendengar ada sebuah pohon yang sangat besar tempat orang-orang memberikan sesajian dan melakukan Ritual untuk menyembah pohon itu. Bonifatius langsung menyarankan mereka untuk memotong pohon itu, tetapi mereka menjadi marah dan menyumpahinya karena mereka menganggap dia sebagai musuh Dewa-dewa mereka, lalu mereka membunuhnya. Akan tetapi Tuhan Allah mengirim angin yang kuat sehingga pohon raksasa itu patah dan jatuh ketanah. Dari situ mereka jadi percaya serta menghormati Allah. Dari kayu pohon itu, mereka mendirikan tempat beribadah (gereja) yang dipersembahkan kepada rasul suci, yakni Rasul Petrus.





X
“PERANG-PERANG SALIB”


·         Perang I (tahun 1096)
Digerakkan oleh 3 kelompok: Lotarigen yang dipimpin Godfrid Boullon, Perancis selatan, dan Norman yang dikepalai Boemund, putera Robert Guiscard.
·         Perang II
Oleh Bernhard dari Clairvaux (uc.:Klervo) berlangsung dari tahun 1149-1157, dipimpin oleh Raja Louis VII dari perancis dan Raja Konrad III dari Jerman, tapi akhirnya mengalami kegagalan besar.
·         Perang III
Sultan Mesir, Saladin telah merebut Yerusalem (1187). Karenanya pada tahun 1188 berangkatlah pasukan Barat terdiri dari 55 kapal dengan 12.000 orang dari Frisia dan Skandinavia.
·         Perang IV (tahun 1202-1204)
Digerakkan oleh Paus Innocantius III tapi kemudian mengalami kegagalan.
·         Perang V
Raja Andreas dari Hongaria dan Otto II dari Utrech melakukan penyerangan dan berhasil merebut daerah Yordania.
·         Perang VI
Raja Louis dari prancis mengerahkan 60.000 pasukan dan tiba di Mesir tahun 1248 tapi dua tahun kemudian Ia ditangkap dan pasukannya dikalahkan musuh.
·         Perang VII
Diperjuangkan oleh Raja Louis IX yang bermaksud mengalahkan Tunisia dan menyerang Mesir.

            Hasil dari perang-perang ini umumnya lebih banyak negatifnya saja, misalnya:
-          Kedua belah pihak, sama-sama mengalami penderitaan
-          Sikap muslim sesudah perang menjadi tidak toleran lagi
-          Tujuan untuk menyatukan kembali skisma Gereja Barat dan Timur tidak membawa hasil apapun, malahn mengalami distorasi, yakni makin kuatnya sikap kebencian antara Barat dan Timur, sehingga kedua Gereja itu saling mengutuk, dan persekutuan diantaranya terputus.






XI
INTERAKSI GEREJA DENGAN
DUNIA ABAD PERTENGAHAN


            Pemahaman bahwa gereja adalah lembaga keselamatan semakin diperkokoh pada abad pertengahan. Gereja mendominasi Dunia/Negara karena, Gereja sebagai persekutuan semua orang percaya tidak mendapat penekanan, sebab semua perhatian Teologis diberikan kepada segi institusional. Gereja dilihat sebagai lembaga di mana para pejabat atau kaum klerus membagikan keselamatan kepada kaum awam, bahkan istilah gereja menjadi hampir sinonim dengan hierarki: korps pejabat Gereja. Berikut ini adalah beberapa rumusan mengenai Gereja.
·         Gereja mendominasi Dunia/ Negara
·         Dunia/ Negara mendominasi Gereja
·         Kelompok yang menarik Diri dari Gereja
·         Menarik Diri dari Dunia tapi bukan dari Gereja
·         Evaluasi Teologis

Secara teologis dapat dikatakan bahwa teologi gereja pada abad pertengahan merupakan suatu hasil kompromi, yaitu:

-          Kompromi antara ajaran Alkitab dengan filsafat Yunani
-          Kompromi antara kesalehan yang bersifat Alkitabia dengan agama kafir yang tersebar di Eropa sebelum datangnya Agama Kristen.






XII
MISTIK DAN RENAISANCE


1.         Mistik

            Adalah suatu pemikiran yang membuat orang menjadi percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal, membuat orang-orang berpikir di dalam dirinya terdapat sesuatu yang bersifat ilahi. Pada titik ini jiwa itu kembali kepada Allah. Pemahaman ini sebenarnya adalah lanjutan dari plato yang dualistis.

2.         Renaissance (renaisans)

            Renaissance adalah zaman penemuan kembali sumber-sumber asli. Orang-orang mulai berpikir dan suka membaca pikiran dan tulisan-tulisan tokoh-tokoh masa silam, bukan dari terjemahan. Para penganut Renaissance mendekati teks kitab suci dengan harapan bahwa mereka bisa menjumpai Kristus yang bangkit, suatu perjumpaan yang dulunya dihalang-halangi oleh Gereja zaman itu.

1 komentar: