Minggu, 26 Februari 2017

Belajar Teologi Sosial



KEHIDUPAN KOTA

            Pada zaman Kekaisaran Romawi, kota-kota besar dan kota-kota lainnya pada umumnya terletak pada jalan-jalan raya, dekat dengan penyeberangan-penyeberangan sungai-sungai, dan pelabuhan-pelabuhang alami. Ketika seorang Pengelana ingin pergi ke kota, akan  melalui lading-ladang, kebun anggur, dan gubuk-gubuk para pekerja ladang. Setelah itu akan terlihat gapura-gapura saluran air yang akan menuju ke kota terdapat juga Makam-makam yang berjajar di sepanjang jalan dan terdapat juga gedung-gedung terpisa untuk masing-masing keluarga. Sesampainya di kota kita akan menjumpai took-toko obat, tempat-tempat suci dan sumur-sumur.

LINGKUNGAN FISIK
            Didalam dan pintu gerbang kota orang-orang berkumpul saling berdekatan, antara lain: para pedagang, pemilik penginapan, penjaja keliling, pengemis, budak-budak yang berbelanja dan membeli air. Di kota terdapat pintu yang sangat besar dan pintu yang kecil, pada matahari terbit pintu akan terbuka lebar tetapi pada waktu matahari terbenam pintu akan tertutup rapat, pintu rumahpun juga dirancang dengan pintu yang besar, tetapi Yesus mungkin menganjurkan kepada murid-muridNya mengacu pada pintu-pintu yang kecil bukan pintu yang besar (Luk. 13:24). Di dalam dinding kota pengelana mungkin akan pengaturan jalan yang tidak formal dan kacau.
A.    Tanda-tanda Kota yang Dominan
Beberapa kota, khususnya di dunia Timur, memamerkan kekayaan dan kedudukanya, terdapat juga tiang-tiang atap sepanjang jalan, dan jalan-jalan utama biasanya terbentang dari gerbang kee alun-alun yang didominasai oleh gerbang-gerbang dan gedung-gedung yang memukau. Kota-kota di Timur pada masa pemerintahan raja-raja Helenis dan belakangan kaisar Romawi di Timur seperti Palmira dan Yerusalem mengambil ahli ciri khas Yunani-Romawi.
Di sebuah kota Yunani terdapat tempat terbuka (agora) utama yang digunakan sebagai pasar dan pusat masyarakat, terdapat juga tempat kecil yang beratap untuk pertemuan para dewan dewan, dan prytanieion (balai kota) berisi perapian, terdapat juga kuil-kuil serta patung-patung Dewa-dewa kepercayaan orang Yunani,  untuk para pemuda yang ingin berlati dan berjuang demi Negara ada sebuah tempat yang disebut gymnasium. Di Yunani juga terdapat teater dan tempat perayaan tahunan. Sedangkan di sebuah Koloni Romawi forumnya biasanya mempunyai sebuah kuil untuk Yupiter (menunjuk pada kuilnya yang besar di Bukit Capitolina di Roma). Kota-kota Romawi biasanya memilki patung-patung kehormatan untuk keluarga Kaisar-Kaisar Romawi dan para masyarakatnya sangat menjunjung tinggi Kaisar Romawi, terdapat juga tempat-tempat pribadi, untuk kuil-kuilnya biasanya di temukan di seluruh kota.
B.     Tempat-tempat Umum
Di dalam kota sudah sewajarnya para masyarakat keluar dan pergi ketempat-tempat umum misalnya tempat permandian umum, pasar, di alun-alun kota, tempat ibadah, dan tempat pertemuan para dewan-dewan (para petinggi). Di Timur para penatua kota berkumpul di luar gerbang untuk mendiskusikan peristiwa-peristiwa dan mengambil keputusan-keputusan setempat  (Luk. 7:32). Dan disana juga terdapat anak-anak, pengemis, dan orang lumpu (Kis. 3:2). Pada hari-hari raya mereka berkumpul di teater, amfiteater dan sirkus. Pertemuan-pertemuan umum penting seperti yang terjadi di Efesus (kis. 19:29-41), juga dapat diselengarakan di teater.

C.    Rumah-rumah
Di kota tembok rumah-rumah pribadi berderet di jalan-jalan kota. Di Timur, tembok-tembok rumah biasanya dibuat dari batu-batu bata jemur dan menampilkan wajah yang sederhana di jalan, biasanya dimasuki lewat sebuah pintuh dan mungkin pula beberapa jendela sempit dan seringkali sebuah lantai atas, dan biasanya di semen dan di cat putih. Atapnya datar, yang memberikan ruangan tambahan untuk tinggal, tidur, atau berdoa (kis. 10:9).
            Para penduduk kaya kota-kota Yunani tinggal di rumah-rumah besar yang didominasi oleh sebuah halaman tengah, sedangkan di kota-kota tua di Itali bentuk rumah kelas atas yang tradisiaonal didominasi oleh sebuah ruang utama yang dikenal sebagai atrium, sebuah ruangan resepsi setengah terbuka (semi-publik) tempat patung-patung dada para leluhur terkemuka dipamerkan.

KELAS DAN STATUS
Dari segi kekuasaan, pengaruh, uang dan persepsi waktu, disini penulis membagi penduduk dunia Romawi menjadi dua kategori utama, mereka yang “berpengaruh” dan mereka yang “tidak berpengaruh”, mereka yang “terhormat” dan mereka yang “sederhana”, mereka yang memerintah dan mereka yang diperintah, mereka yang memiliki kekayaan dan mereka yang tidak. Kategori  atasnya sangat kecil sedangkan kategori dibawahnya sangat besar.
Kelas Atas
            Pada puncak paramida sosial-ekonomi terdapat satu oknum, yakni kaisar, yang didukung oleh anggota-anggota keluarga kekaisaran lainnya oleh pejabat dari administrasi pusat di Roma. Tepat dibawahnya adalah deretan pada para senator, yang pada masa Republik terdiri dari bekas hakim, yang mewakili keluarga-keluarga yang terkemuka dari Roma. Pada tahun pertama M, para senator dari Kaisar para senatornya adalah keturunan dari keluarga-keluarga di Galia, Spanyol dan Afrika Utara, dan melakukan tanggung jawab mereka dengan bersungguh-sungguh. Mereka mememimpin tentara, menata administrasi, sebagian Provinsi-provinsinya menyumbang bagi proyek-proyek social dan budaya, dan mememnuhi jabatan imamat seremonial, ada kira-kira 600 dari orang mereka, dan dari definisinya mereka sangat kaya,  masing-masing mempunyai hartta yang bernilai kurang dari 100 juta sestersii. Dan pada waktu itu juga ada yang terkenal sebagai Equites atau biasa disebut dengan “Kesatria”.
            Pada tingkat yang lebih rendah biasa disebut dengan Bangsawan , para bangsawan adalah orang yang menerima kekayaan dari orang tua mereka dan memiliki hubungan yang cukup baik dengan kaisar , dan para bangawan ini bias menjadi Gubernur dan petinggi dalam suatu daerah, pernikahan buat para bangsawan telah diatur oleh keluarganya semata-mata demi kebutuhan politik keluarga-keluarga mereka, untuk pembagian warisan sebagian besar diterima oleh laki-laki dan wanita Romawi biasanya dilarang mewarisi lebih dari 10 persen dari kekayaan suaminya, meskipun sebagian dari mereka dapat melalui kekayaan ayahnya.
Kelas Bawah
Di atas penulis telah membahas tentang orang yang memiliki suatu kekuasaan dan kekayaan. Sekarang penulis akan membahas tetang orang yang hidup dibawah Para Penguasa dan Bangsawan, dalam Perjanjian Baru kebanyakan orang yang tertindas dan sebagian besar orang miskin adalah orang Kristen. Dan yang termasuk golongan yang paling rendah yaitu para pengemis, orang sakit, buta, dan dan para penderita kusta. Pada masa Yesus yang dilaporkan Kitab kitab di perjanjian baru banyak orang yang tergolong kelas yang paling rendah, Sedangkan status hukum yang terendah seseorang yaitu status budak. Ketika kita mencoba memahami psikologi budak disini penulis membedakan antara budak yang terlahir dari perbudakan karena di tangkap dan dijual kemudian menjadi budak. Perbudakan terjadi karena akibat perang, perbajakan atau pemburu budak dan terasing di negeri orang, itu semua terjadi karena belum adanya kemerdekaan yang sesungguhnya dari seorang budak.
Mobilitas Sosial
Dalam masa Kekasiasaran Romawi kelas atas menikmati banyak hak istimewa dibandingkan dengan mereka yang memiliki kelas di bawah. Misalnya dalam hak keadilan, ketika mereka mendapatkan suatu hukuman atas kejahatan mereka, mereka hanya mendapatkan hukuman yang ringan berbeda dengan  mereka yang memiliki status sosial yang rendah, mereka juga mendapatkan banyak sekali keuntungan dengan status   sosial yang tinggi (kelas atas) ketika ada pertunjukan mereka menuntut untuk duduk di depan, bila mendapatkan hadiah dari kaisar untuk rakyat mereka akan mengambil keuntungan yang sangat besar dari pemberian kaisar. Orang-orang miskin mendapatkan cemooh dari mereka yang hidup dengan kekuasaan dan kekayaan karena mereka menganggap mereka sangat rendah karena perbedaan yang sangat besar ( Luk. 16:19-31).

            Menurut Peter Garnsey berpendapat bahwa perbedaan-perbedaan ini asal mula dalam prasangka administratif dan kepraktisan  ketimbang dalam teori. Sedangkan menurut Gerd Theissen, pertikaian di Korintus yang membuat Paulus prihatin (1 Kor. 11:17-34) mungkin sekali mencerminkan situasi ini. Peningkatan status sosial dan hak-hak istimewa di jaga ketat, namun kesempatan-kesempatan untuk mobilitas sosial keatas memang ada, peninkatan status sosial yang paling umum dan paling dramatis terjadi dalam pembebasan para budak. Warga Negara Romawi membebaskan budak-budak mereka dalam jumlah yang sangat  besar , dan setiap budak dibebaskan bukan saja menjadi seorang libertus atau liberta (seorang laki-laki atau perempuan yang merdeka) tetapi juga seorang warga Negara Romawi.  Ketika para budak merdeka mereka juga mendapatkan perlindungan dari mantan majikannya oleh kewajiban-kewajiban hukum tertentu, kenaikan status sosial seringkali terjadi secara mendadak dan mereka sering kali terasing dari tanda-tanda status lainnya. Dengan demikian, ada banyak kategori mobilitas sosial ke atas, bisa disimpulkan bahwa orang-orang yang menjadi budak itu adalah orang yang bukan berasal dari warga Negara Romawi.

PEKERJAAN
Sikap Kelas Atas
Disini penulis mau menjelaskan bahwa para bangsawan di kota Yunani-Romawi menganggap rendah pekerjaan manual, karena pekerjaan seperti bertani , mengurus pertenakan mereka dilakukan oleh kaum yang lebih rendah dari mereka, karena menurut mereka ketika mereka berkerja keras itu menguras waktu mereka yang akan digunakan untuk menyenangkan hati mereka dan menikmati hidup dengan bersantai. Para bangsawan seperti orang-orang Romawi Cato mereka tidak menyukai perdagangan enceran karena mereka menganggap bahwa itu adalah hal yang tidak Gentlement karena rendanya pekerjaan tersebut adalah menurunkan martabat mereka. Tetapi pada akhir abad pertama M. Plinus Muda dalam suratnya dia mengatakan bahwa ada seorang bangsawan yang sadar dan menekuni tugas-tugasnya dalam pelayanan masyarakat. Kelas Ataas membanggakan pelayanan ini dan batu-batu nisan mereka disebutkan juga jabatan-jabatan yang perna diduduki, tugas-tugas yang dijlani, bangunan-bangunan umum yang dibangun dan permainan permainan umum yang disponsorinya.
Pengusaha Kecil
Di dalam kota kuno terdapat jalan-jalan utama yang berjajar/ dikelilingi oleh toko-toko,dan  sebagian dikelola oleh para budak atau orang-orang yang sudah dimerdekakan untuk berwiraswata, tetapi ada juga yang telah dikelola oleh orang yang menjadi sukses karena usaha mereka. Banyak usaha yang mereka lakukan mereka antara lain: menjadi tukang roti, tukang kayu, pandai besi, penginapan, took obat, penjual sayur, penjual daging, tukang cukur, juru lelang dan peminjaman uang. Mereka juga melati anak mereka untuk meneruskan usaha mereka. Di zaman Yesus ada beberapa kitab yang berbicara tentang pekerjaan  bisa dilihat di Perjanjian Baru yaitu:
 Anak tukang kayu (Mat. 13:55) atau “ Yesus, Si tukang kayu (Mrk. 6:30, Matius, pemungut cukai (Mat. 10:3), “Simon, seorang penyamak kulit” (Kis. 9:43), :Kornelius, seorang perwira pasukan” (Kis.16:14) ,”Lidia, seorang penjual kain ungu” (Kis. 16:14).
Kondisi-kondisi Kerja
Di dalam dan di luar kota para pedagang kecil yang mandiri semuanya bekerja keras untuk menjadi sukses mereka juga menyewa orang untuk mebantu toko mereka dan menentukan jam waktu kerja dan memberikan makan bagi pekerja yang bekerja dengan mereka bahkan mereka membut forum misalnya “Forum tukang ikan”, disini mereka mendiskusikan bagaimana mempertahankan pekerjaan mereka dan berdiskusi bagaimana memajukan pekerjaan mereka. Paulus juga kadang-kadang mendapatkan pekerjaan dan menggunakan waktu itu untuk mendiskusikan Injil Kristen. Disini kita bisa melihat bahwa para pedagang kecil berusaha agar usaha mereka tetap berjalan lewat forum, begitu juga dengan Paulus memberikan pengajaran pada waktu bekerja dan bertemu dengan murid-muridnya pada waktu malam hari.

PERMAINAN
Waktu Santai
            Bukan hal yang tidak biasa mendengar orang-orang modern memiliki waktu santai
Begitu juga orang yang hidup pada masa pemerintahan Romawi. Para tetangga-tetangga Yahudi di kota  tampaknya suatu kebiasaan yang bodoh dan boros memaksakan 1 hari bersantai dalam 7 hari. Di Yunani para orang muda dan orang kaya pergi ke Gymnasia menghabiskan untuk berolahraga sedangkan orang Romawi sudah menjadi ciri khas mereka untuk pergi ke tempat permandian umum untuk membersikan diri mereka, berjalan-jalan, berolahraga, beramah-tamah, berbelanja. Mereka juga membuat bahwa dalam 7 hari harus ada 1 untuk bersantai, aktivitas bersantai diluar cenderung dilakukan pada siang hari sedangkan pada malam hari mereka takut keluar karena bayak pencuri, atau dipukuli oleh para penjaga kota yang sedang berpatroli, kebanyakan pada waktu malam mereka siap untuk makan dan menerima tamu jika ada yang berkunjung.
Hari Raya
Pada zaman Kekaisaran Romawi-Yunani ada kesempatan-kesempatan khusus perayaan membebaskan orang untuk bekerja mungkin tokoh-tokoh masyarakat  merayakan kenaikan seseorang menjadi hakim baru atau peresmian perkembangan umum baru dengan mengundang rekan mereka dan para pejabat dan petinggi yang ada. Atau merayakan hari raya sebagai berikut:
1.      Festival keagamaan
Memberikan kesempatan tambahan untuk mengubah pola hidup sehari-hari. Pada hari festival seorang akan menghiasi kuil dewa mereka, membuka pintu-pintunya, memberikan kurban.
2.      Permainan suci
Di Yunani ada permainan suci yang menjadi daya tarik tersendiri, karena hadiah pada permainan ini adalah mahkota sederhana terbuat dari daun yang dapat rusak tetapi hadiah ini merupakan hadiah besar karena gengsi tinggi dari pesertanya. Seperti yang ditunjukan Paulus (1 Kor. 9:25).
3.      Festival Keagamaan di Itali
Festival ini serupa dengan festival di Yunani menjelang akhir masa Republik dab Kepangeranan orang-orang Romawi telah mengembangkan pola permainan yang khas untuk menghormati para dewa. Misalnya teater, yang bercerita tentang masa tema klasik Yunani atau Latin.
4.      Perlombaan Kereta kuda
Festival ini diaadakan selama satu atau dua hari .pada puncaknya ribuan penonton meneriaki para pembalap kereta kuda favorit mereka.


5.      Pertunjukan Gladiator
  Pertandingan ini tidak sepopuler dengan perlombaan kereta kuda, tetapi pada masa Kepangeranan pertandingan ini menyedot perhatian dari penonton. Para gladiator terlati hamper selalu professional, yang sama populernya dengan bintang rock sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar