KEHIDUPAN
KOTA
Pada
zaman Kekaisaran Romawi, kota-kota besar dan kota-kota lainnya pada umumnya
terletak pada jalan-jalan raya, dekat dengan penyeberangan-penyeberangan
sungai-sungai, dan pelabuhan-pelabuhang alami. Ketika seorang Pengelana ingin
pergi ke kota, akan melalui
lading-ladang, kebun anggur, dan gubuk-gubuk para pekerja ladang. Setelah itu
akan terlihat gapura-gapura saluran air yang akan menuju ke kota terdapat juga
Makam-makam yang berjajar di sepanjang jalan dan terdapat juga gedung-gedung
terpisa untuk masing-masing keluarga. Sesampainya di kota kita akan menjumpai
took-toko obat, tempat-tempat suci dan sumur-sumur.
LINGKUNGAN
FISIK
Didalam dan pintu gerbang kota
orang-orang berkumpul saling berdekatan, antara lain: para pedagang, pemilik
penginapan, penjaja keliling, pengemis, budak-budak yang berbelanja dan membeli
air. Di kota terdapat pintu yang sangat besar dan pintu yang kecil, pada
matahari terbit pintu akan terbuka lebar tetapi pada waktu matahari terbenam
pintu akan tertutup rapat, pintu rumahpun juga dirancang dengan pintu yang
besar, tetapi Yesus mungkin menganjurkan kepada murid-muridNya mengacu pada pintu-pintu
yang kecil bukan pintu yang besar (Luk. 13:24). Di dalam dinding kota pengelana
mungkin akan pengaturan jalan yang tidak formal dan kacau.
A.
Tanda-tanda
Kota yang Dominan
Beberapa
kota, khususnya di dunia Timur, memamerkan kekayaan dan kedudukanya, terdapat juga
tiang-tiang atap sepanjang jalan, dan jalan-jalan utama biasanya terbentang
dari gerbang kee alun-alun yang didominasai oleh gerbang-gerbang dan
gedung-gedung yang memukau. Kota-kota di Timur pada masa pemerintahan raja-raja
Helenis dan belakangan kaisar Romawi di Timur seperti Palmira dan Yerusalem
mengambil ahli ciri khas Yunani-Romawi.
Di
sebuah kota Yunani terdapat tempat terbuka (agora) utama yang digunakan sebagai
pasar dan pusat masyarakat, terdapat juga tempat kecil yang beratap untuk
pertemuan para dewan dewan, dan prytanieion
(balai kota) berisi perapian, terdapat juga kuil-kuil serta patung-patung
Dewa-dewa kepercayaan orang Yunani, untuk
para pemuda yang ingin berlati dan berjuang demi Negara ada sebuah tempat yang
disebut gymnasium. Di Yunani juga
terdapat teater dan tempat perayaan tahunan. Sedangkan di sebuah Koloni Romawi
forumnya biasanya mempunyai sebuah kuil untuk Yupiter (menunjuk pada kuilnya
yang besar di Bukit Capitolina di Roma). Kota-kota Romawi biasanya memilki
patung-patung kehormatan untuk keluarga Kaisar-Kaisar Romawi dan para
masyarakatnya sangat menjunjung tinggi Kaisar Romawi, terdapat juga
tempat-tempat pribadi, untuk kuil-kuilnya biasanya di temukan di seluruh kota.
B.
Tempat-tempat
Umum
Di
dalam kota sudah sewajarnya para masyarakat keluar dan pergi ketempat-tempat
umum misalnya tempat permandian umum, pasar, di alun-alun kota, tempat ibadah,
dan tempat pertemuan para dewan-dewan (para petinggi). Di Timur para penatua
kota berkumpul di luar gerbang untuk mendiskusikan peristiwa-peristiwa dan
mengambil keputusan-keputusan setempat (Luk.
7:32). Dan disana juga terdapat anak-anak, pengemis, dan orang lumpu (Kis.
3:2). Pada hari-hari raya mereka berkumpul di teater, amfiteater dan sirkus.
Pertemuan-pertemuan umum penting seperti yang terjadi di Efesus (kis.
19:29-41), juga dapat diselengarakan di teater.
C.
Rumah-rumah
Di
kota tembok rumah-rumah pribadi berderet di jalan-jalan kota. Di Timur,
tembok-tembok rumah biasanya dibuat dari batu-batu bata jemur dan menampilkan
wajah yang sederhana di jalan, biasanya dimasuki lewat sebuah pintuh dan
mungkin pula beberapa jendela sempit dan seringkali sebuah lantai atas, dan
biasanya di semen dan di cat putih. Atapnya datar, yang memberikan ruangan
tambahan untuk tinggal, tidur, atau berdoa (kis. 10:9).
Para penduduk kaya kota-kota Yunani
tinggal di rumah-rumah besar yang didominasi oleh sebuah halaman tengah,
sedangkan di kota-kota tua di Itali bentuk rumah kelas atas yang tradisiaonal
didominasi oleh sebuah ruang utama yang dikenal sebagai atrium, sebuah ruangan resepsi setengah terbuka (semi-publik)
tempat patung-patung dada para leluhur terkemuka dipamerkan.
KELAS DAN STATUS
Dari
segi kekuasaan, pengaruh, uang dan persepsi waktu, disini penulis membagi
penduduk dunia Romawi menjadi dua kategori utama, mereka yang “berpengaruh” dan
mereka yang “tidak berpengaruh”, mereka yang “terhormat” dan mereka yang
“sederhana”, mereka yang memerintah dan mereka yang diperintah, mereka yang
memiliki kekayaan dan mereka yang tidak. Kategori atasnya sangat kecil sedangkan kategori
dibawahnya sangat besar.
Kelas Atas
Pada
puncak paramida sosial-ekonomi terdapat satu oknum, yakni kaisar, yang didukung
oleh anggota-anggota keluarga kekaisaran lainnya oleh pejabat dari administrasi
pusat di Roma. Tepat dibawahnya adalah deretan pada para senator, yang pada
masa Republik terdiri dari bekas hakim, yang mewakili keluarga-keluarga yang
terkemuka dari Roma. Pada tahun pertama M, para senator dari Kaisar para
senatornya adalah keturunan dari keluarga-keluarga di Galia, Spanyol dan Afrika
Utara, dan melakukan tanggung jawab mereka dengan bersungguh-sungguh. Mereka
mememimpin tentara, menata administrasi, sebagian Provinsi-provinsinya
menyumbang bagi proyek-proyek social dan budaya, dan mememnuhi jabatan imamat
seremonial, ada kira-kira 600 dari orang mereka, dan dari definisinya mereka
sangat kaya, masing-masing mempunyai
hartta yang bernilai kurang dari 100 juta sestersii. Dan pada waktu itu juga
ada yang terkenal sebagai Equites
atau biasa disebut dengan “Kesatria”.
Pada tingkat yang lebih rendah biasa
disebut dengan Bangsawan , para bangsawan adalah orang yang menerima kekayaan
dari orang tua mereka dan memiliki hubungan yang cukup baik dengan kaisar , dan
para bangawan ini bias menjadi Gubernur dan petinggi dalam suatu daerah,
pernikahan buat para bangsawan telah diatur oleh keluarganya semata-mata demi
kebutuhan politik keluarga-keluarga mereka, untuk pembagian warisan sebagian
besar diterima oleh laki-laki dan wanita Romawi biasanya dilarang mewarisi
lebih dari 10 persen dari kekayaan suaminya, meskipun sebagian dari mereka dapat
melalui kekayaan ayahnya.
Kelas Bawah
Di
atas penulis telah membahas tentang orang yang memiliki suatu kekuasaan dan
kekayaan. Sekarang penulis akan membahas tetang orang yang hidup dibawah Para
Penguasa dan Bangsawan, dalam Perjanjian Baru kebanyakan orang yang tertindas
dan sebagian besar orang miskin adalah orang Kristen. Dan yang termasuk
golongan yang paling rendah yaitu para pengemis, orang sakit, buta, dan dan
para penderita kusta. Pada masa Yesus yang dilaporkan Kitab kitab di perjanjian
baru banyak orang yang tergolong kelas yang paling rendah, Sedangkan status
hukum yang terendah seseorang yaitu status budak. Ketika kita mencoba memahami
psikologi budak disini penulis membedakan antara budak yang terlahir dari
perbudakan karena di tangkap dan dijual kemudian menjadi budak. Perbudakan
terjadi karena akibat perang, perbajakan atau pemburu budak dan terasing di
negeri orang, itu semua terjadi karena belum adanya kemerdekaan yang
sesungguhnya dari seorang budak.
Mobilitas Sosial
Dalam
masa Kekasiasaran Romawi kelas atas menikmati banyak hak istimewa dibandingkan
dengan mereka yang memiliki kelas di bawah. Misalnya dalam hak keadilan, ketika
mereka mendapatkan suatu hukuman atas kejahatan mereka, mereka hanya
mendapatkan hukuman yang ringan berbeda dengan
mereka yang memiliki status sosial yang rendah, mereka juga mendapatkan
banyak sekali keuntungan dengan status sosial yang tinggi (kelas atas) ketika ada
pertunjukan mereka menuntut untuk duduk di depan, bila mendapatkan hadiah dari
kaisar untuk rakyat mereka akan mengambil keuntungan yang sangat besar dari
pemberian kaisar. Orang-orang miskin mendapatkan cemooh dari mereka yang hidup
dengan kekuasaan dan kekayaan karena mereka menganggap mereka sangat rendah
karena perbedaan yang sangat besar ( Luk. 16:19-31).
Menurut Peter Garnsey berpendapat
bahwa perbedaan-perbedaan ini asal mula dalam prasangka administratif dan
kepraktisan ketimbang dalam teori.
Sedangkan menurut Gerd Theissen, pertikaian di Korintus yang membuat Paulus prihatin
(1 Kor. 11:17-34) mungkin sekali mencerminkan situasi ini. Peningkatan status
sosial dan hak-hak istimewa di jaga ketat, namun kesempatan-kesempatan untuk
mobilitas sosial keatas memang ada, peninkatan status sosial yang paling umum
dan paling dramatis terjadi dalam pembebasan para budak. Warga Negara Romawi
membebaskan budak-budak mereka dalam jumlah yang sangat besar , dan setiap budak dibebaskan bukan
saja menjadi seorang libertus atau liberta (seorang laki-laki atau perempuan
yang merdeka) tetapi juga seorang warga Negara Romawi. Ketika para budak merdeka mereka juga
mendapatkan perlindungan dari mantan majikannya oleh kewajiban-kewajiban hukum
tertentu, kenaikan status sosial seringkali terjadi secara mendadak dan mereka
sering kali terasing dari tanda-tanda status lainnya. Dengan demikian, ada
banyak kategori mobilitas sosial ke atas, bisa disimpulkan bahwa orang-orang
yang menjadi budak itu adalah orang yang bukan berasal dari warga Negara
Romawi.
PEKERJAAN
Sikap Kelas Atas
Disini
penulis mau menjelaskan bahwa para bangsawan di kota Yunani-Romawi menganggap
rendah pekerjaan manual, karena pekerjaan seperti bertani , mengurus pertenakan
mereka dilakukan oleh kaum yang lebih rendah dari mereka, karena menurut mereka
ketika mereka berkerja keras itu menguras waktu mereka yang akan digunakan
untuk menyenangkan hati mereka dan menikmati hidup dengan bersantai. Para
bangsawan seperti orang-orang Romawi Cato mereka tidak menyukai perdagangan
enceran karena mereka menganggap bahwa itu adalah hal yang tidak Gentlement karena rendanya pekerjaan
tersebut adalah menurunkan martabat mereka. Tetapi pada akhir abad pertama
M. Plinus Muda dalam suratnya dia mengatakan bahwa ada seorang bangsawan yang
sadar dan menekuni tugas-tugasnya dalam pelayanan masyarakat. Kelas Ataas
membanggakan pelayanan ini dan batu-batu nisan mereka disebutkan juga
jabatan-jabatan yang perna diduduki, tugas-tugas yang dijlani,
bangunan-bangunan umum yang dibangun dan permainan permainan umum yang
disponsorinya.
Pengusaha Kecil
Di
dalam kota kuno terdapat jalan-jalan utama yang berjajar/ dikelilingi oleh
toko-toko,dan sebagian dikelola oleh
para budak atau orang-orang yang sudah dimerdekakan untuk berwiraswata, tetapi
ada juga yang telah dikelola oleh orang yang menjadi sukses karena usaha
mereka. Banyak usaha yang mereka lakukan mereka antara lain: menjadi tukang
roti, tukang kayu, pandai besi, penginapan, took obat, penjual sayur, penjual
daging, tukang cukur, juru lelang dan peminjaman uang. Mereka juga melati anak
mereka untuk meneruskan usaha mereka. Di zaman Yesus ada beberapa kitab yang
berbicara tentang pekerjaan bisa dilihat
di Perjanjian Baru yaitu:
Anak tukang kayu (Mat. 13:55) atau “ Yesus, Si
tukang kayu (Mrk. 6:30, Matius, pemungut cukai (Mat. 10:3), “Simon, seorang
penyamak kulit” (Kis. 9:43), :Kornelius, seorang perwira pasukan” (Kis.16:14)
,”Lidia, seorang penjual kain ungu” (Kis. 16:14).
Kondisi-kondisi Kerja
Di
dalam dan di luar kota para pedagang kecil yang mandiri semuanya bekerja keras
untuk menjadi sukses mereka juga menyewa orang untuk mebantu toko mereka dan
menentukan jam waktu kerja dan memberikan makan bagi pekerja yang bekerja
dengan mereka bahkan mereka membut forum misalnya “Forum tukang ikan”, disini
mereka mendiskusikan bagaimana mempertahankan pekerjaan mereka dan berdiskusi
bagaimana memajukan pekerjaan mereka. Paulus juga kadang-kadang mendapatkan
pekerjaan dan menggunakan waktu itu untuk mendiskusikan Injil Kristen. Disini
kita bisa melihat bahwa para pedagang kecil berusaha agar usaha mereka tetap
berjalan lewat forum, begitu juga dengan Paulus memberikan pengajaran pada
waktu bekerja dan bertemu dengan murid-muridnya pada waktu malam hari.
PERMAINAN
Waktu Santai
Bukan
hal yang tidak biasa mendengar orang-orang modern memiliki waktu santai
Begitu
juga orang yang hidup pada masa pemerintahan Romawi. Para tetangga-tetangga
Yahudi di kota tampaknya suatu kebiasaan
yang bodoh dan boros memaksakan 1 hari bersantai dalam 7 hari. Di Yunani para
orang muda dan orang kaya pergi ke Gymnasia menghabiskan untuk berolahraga
sedangkan orang Romawi sudah menjadi ciri khas mereka untuk pergi ke tempat
permandian umum untuk membersikan diri mereka, berjalan-jalan, berolahraga,
beramah-tamah, berbelanja. Mereka juga membuat bahwa dalam 7 hari harus ada 1
untuk bersantai, aktivitas bersantai diluar cenderung dilakukan pada siang hari
sedangkan pada malam hari mereka takut keluar karena bayak pencuri, atau
dipukuli oleh para penjaga kota yang sedang berpatroli, kebanyakan pada waktu
malam mereka siap untuk makan dan menerima tamu jika ada yang berkunjung.
Hari Raya
Pada
zaman Kekaisaran Romawi-Yunani ada kesempatan-kesempatan khusus perayaan
membebaskan orang untuk bekerja mungkin tokoh-tokoh masyarakat merayakan kenaikan seseorang menjadi hakim
baru atau peresmian perkembangan umum baru dengan mengundang rekan mereka dan
para pejabat dan petinggi yang ada. Atau merayakan hari raya sebagai berikut:
1. Festival
keagamaan
Memberikan
kesempatan tambahan untuk mengubah pola hidup sehari-hari. Pada hari festival
seorang akan menghiasi kuil dewa mereka, membuka pintu-pintunya, memberikan
kurban.
2. Permainan
suci
Di
Yunani ada permainan suci yang menjadi daya tarik tersendiri, karena hadiah
pada permainan ini adalah mahkota sederhana terbuat dari daun yang dapat rusak
tetapi hadiah ini merupakan hadiah besar karena gengsi tinggi dari pesertanya.
Seperti yang ditunjukan Paulus (1 Kor. 9:25).
3. Festival
Keagamaan di Itali
Festival
ini serupa dengan festival di Yunani menjelang akhir masa Republik dab
Kepangeranan orang-orang Romawi telah mengembangkan pola permainan yang khas
untuk menghormati para dewa. Misalnya teater, yang bercerita tentang masa tema
klasik Yunani atau Latin.
4. Perlombaan
Kereta kuda
Festival
ini diaadakan selama satu atau dua hari .pada puncaknya ribuan penonton
meneriaki para pembalap kereta kuda favorit mereka.
5. Pertunjukan
Gladiator
Pertandingan ini tidak sepopuler dengan
perlombaan kereta kuda, tetapi pada masa Kepangeranan pertandingan ini menyedot
perhatian dari penonton. Para gladiator terlati hamper selalu professional,
yang sama populernya dengan bintang rock sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar