I
PENDAHULUAN
1. Sekitar
penelitian Historis-Teologis
Penelitian
dan penggalian Sejarah Gereja sebenarnya dapat dilakukan oleh siapa saja sesuai
dengan latar belakang disiplin ilmunya. Seorang ekonom dapat melakukan
penelitian dengan fokus utamanya untuk mengetahui dan mendalami bagaimana
gereja atau jemaat dalam sejarahnya memahami ekonomi, bagaimana kaitannya
dengan ekonomi dan bagaimana hubungannya harta benda, kekayaan, kemiskinan
dipahami oleh gereja/jemaat yang ada.
2. Arti
penelitian Historis (Sejarah Gereja)
Penelitian
historis (sejarah gereja) adalah sebuah usaha untuk meneliti dan memahami
peristiwa di masa yang lampau yang benar-benar ada dan terjadi yang disertai
dengan pertanggung jawaban dan unsur atau faktor seperti: tempat/lokasi, kapan
dan dimana, ada peristiwa, pelaku, dan
bukti-bukti.
II
LINGKUNGAN
DUNIA
ZAMAN
AWAL GEREJA PERDANA
1. Beberapa Faktor Lingkungan
Berikut ini adalah
beberapa faktor lingkungan seperti:
a. Faktor
/ lingkungan budaya
b. Faktor
/ lingkungan politis
c. Faktor
/ lingkungan social ekonomi
d. Faktor
/ lingkungan filosofi
e. Faktor
/ lingkungan keagamaan
2. Kelompok Gereja Perdana
Pada mulanya, baik orang Yahudi ataupun
pengikut Yesus belum sepenuhnya sadar apakah kelompok yang dipimpin oleh para
rasul adalah bagian didalam keyahudian ataukah sesuatu yang lain.
Pada hari Pentakosta (kisah para rasul
2), murid-murid Yesus menerima ketuangan Roh Kudus di Yerusalem, adalah
orang-orang Yahudi. Pada masa-masa awal, sebagaimana biasa mereka sama-sama
beribadah di sinagoge, mulanya orang-orang yang termasuk dalam kumpulan
beribadah itu adalah dari kaum Yahudi.
III
PENGAJARAN
SESAT
1. Wujud Gnostik
Tentang pengajaran sesat atau nabi-nabi
palsu muncul bukan hanya pada saat sekarang ini, tetapi ajaran ini muncul sudah
sejak zaman dulu. Ajaran itu biasa disebut dengan Gnostik yang muncul dan aktif
bergerak pada abad ke-2 M, yang dalam bahasa Yunani adalah gnosis (pengetahuan)
yang secara tradisional mengacu pada ajaran sesat.
Gnostik mempengaruhi dan bahkan menggoda
gereja, dengan penganutnya yang memakai gagasan dan istilah Alkitab, untuk
merekrut jemaat agar menyembah Allah mereka.
Ajaran Gnostik dapat dilihat pula dalam
gambar berikut ini:
Allah Terang
↓
Membuang sang
pemberontak
yang kemudian
menjadi materi
↓
Menjadi bahan
baku
penciptaan dunia
oleh Demiurgos
↓
Hasilnya adalah
dunia ini:
kurang baik,
penuh cacat cela, dsb.
2. Sikap Gereja Terhadap Gnostik
Lambat laun didapati bahwa Gnostik
adalah ajaran atau gejala keagamaan yang pada hakekatnya bukan Kristen.
Gereja/jemaat kemudian sadar harus menghadapi aliran ini. Gereja/jemaat harus
mempertahankan ajaran kebenaran tentang Alkitab yang satu-satunya pewaris
kebenaran iman Kristen. Untuk itu Gereja/jemaat mulai meneliti tentang ajaran
Gnostik dan mempelajarinya, sehingga muncullah tulisan-tulisan yang memakai
nama Rasul yang betu-betul dapat dipercayai sebagai tulisan Rasuli, kemudian
ditetapkanlah Kanon (tolak ukur) Alkitab.
IV
PENGHAMBATAN
HINGGA PENGAKUAN
TERHADAP
GEREJA
1. Sebab-sebab Penghambatan
Pada masa pemerintahan Romawi banyak
orang yang bukan Kristen senag menghadiri teater, pertandingan gladiator,
perkelahian binatang, kuil-kuil atau upacara-upacara kenegaraan yang dimana
kaisar di sembah sebagai Dewa. Sebaliknya orang-orang Kristen pada masa itu
tidak suka menghadiri apa yang menjadi kebiasaan dari masyarakat kafir.
Sehingga orang-orang Kristen dibenci.
Persekutuan orang-orang Kristen dipandang sebagai persekutuan yang angku. Orang
Kristen pada masa itu disebut sebagai pemakan anak manusia dan meminum
darahnya. Ketika rakyat kafir disana tertimpah bencana alam, maka orang-orang
Kristen yang dituduh sebagai penyebab semua itu, karena tidak mau menyembah
dewa orang kafir.
2. Tokoh-tokoh penghambat dan korban
Penghambat orang Kristen pada
mula-mula ada 2 pihak, yaitu: (a) oleh rakyat secara insidentil (b) oleh
pemerintah/kaisar secara sistematis.
Kaisar-kaisar penghambat itu
diantaranya:
·
Nero
·
Domitianus
·
Trajanus
·
Antonius
Pius
·
Markus
Aurelius
·
Septimius
Severus
·
Decius
·
Valerianus
·
Aurelianus
·
Diokletianus
3. Golongan yang Murtad
Pada masa ini banyak orang Kristen
yang memungkiri imannya karena, setiap orang Kristen pada waktu itu akan
dibunuh. Sehingga banyak orang Kristen saat itu membawa korban kepada dewa-dewi
atau membakar dupa dihadapannya (sacrifikatus atau thurifikatus), memberi
keterangan palsu, seakan-akan telah membawa korban kepada dewa-dewa
(libellaticus), mendaftarkan diri sebagai orang kafir (acta faciens),
menyerahkan kitab suci atau tulisan Kristen lainnya untuk dibakar (traditor).
4. Penyebab pengakuan Terhadap Gereja
Setelah Konstantinus Chorus wafat,
Konstantinus Agung menggantikannya sebagai raja. Sementara itu muncullah
maxentius yang ingin menguasai kawasan kekaisaran, sehingga terjadilah
peperangan antara Konstantinus Agung dan Chorus. Sebelum itu dalam perjalan
Konstantinus Agung, Ia melihat suatu sinar yang terang berbentuk salib dengan
perkataan in hoc signo vinces dan
akhirnya Ia menang dalam peperangan.
Konstantinus Agung sadar bahwa
menghancurkan orang Kristen yang kira-kira sepertiga banyaknya, itu sama saja
dengan menghancurkan kekaisarannya sendiri. Sehingga ia mengeluarkan Edik
Milano (gereja memperoleh kebebasan penuh). Pada tahun 380 Ia mengeluarkan
peraturan yaitu segenap rakyat harus menganut agama resmi atau umum yaitu agama
Kristen yang orthodox.
V
TEOLOGI GEREJA
PERDANA
Berikut ini adalah beberapa hal yang
menyangkut teologi gereja perdana secara langsung atau tidak langsung yang berdampak kepada
kehidupan mereka, yaitu:
·
Kehudupan
Sosial Ekonomi
·
Pergaulan
Umum
·
Tindakan
Amal
·
Tata
Ibadah
·
Pelayanan
Babptisan
·
Perjamuan
Kudus
·
Disiplin
Gereja
·
Tentang
Logos
VI
TENTANG KRISTOLOGI
DAN
TRINITAS
Sejak Kaisar Konstantinus Agung mengeluarkan
edic Milano. Muncullah para teolog-teolog yang mengemukakan pendapatnya yang
teologis, terutama mengenai Allah. Klaus Wetzel mengatakan: bahwa tokoh-tokoh
perselisihan Kristologis tidak bebas dari ambisi pribadi, dan seakan-akan
mereka mencari pengaruh pribadi atas gereja. Melihat hal itu, Maka Konstantinus
Agung mengundang mereka dan mengadakan sidang/konsili. Melalui sidang itu,
lahirlah Rumusan Chalcedon (yang mengutip rumusan Nicea-Konstantinopel), dengan
4 pokok kristologi demi melawan ajaran yang menggoda pada saat itu, yakni:
·
Yesus
Kristus adalah Allah sejati
·
Yesus
Kristus adalah Manusia sejati
·
Kepribadian
Yesus Kristus tidak terbagi dan tidak terpisah
·
Kepribadian
Yesus Kristus tidak bercampur dan tidak berubah
VII
TEOLOG GEREJA
PERDANA
Berikut ini adalah para pemikir
(teolog) gerejaa perdana, yaitu:
·
Hieronymus
Sophronius
Eusebius Hieronymus lahir di Stridon, Dalmatia (sekarang Yugoslavia), sekitar
tahun 331, 342, atau 347. Ia banyak mengusahakan hidup kerahiban atau kebiaraan
dan sekolah.
·
Ambrosius
Ia lahir di
Trier pada tahun 339 seorang putra dari gubernur wilayah gaul. Ia adalah
seorang pengkotbah yang berbakat
·
Augustinus
Aurelius
Augustinus lahir di Tagaste, di Numidia (sekarang Aljazair) pada 13 november
354. Ia mengemukakaan argumentasi bahwa manusia mempunyai kebebasan kehendak.
Dosa tidak diciptakan oleh Allah dan juga tidak sama kekal seperti Allah, tapi
timbul karena penyalagunaan kehendak bebas dari manusia itu sendiri.
VIII
GEREJA-GEREJA TIMUR
Pada mulanya gereja timur dan barat
kekaisaran romawi adalah Gereja yang esa. Tapi setelah munculnya para
pemikir-pemikir Teologis, menyebabkan timbulnya ketegangan antara gereja timur
dan gereja barat yang terpecah akhirnya belum dapat dipulihkan hingga hari ini.
Berikut ini adalah pemikiran
perbedaan pendapat antara Gereja Timur dan Gereja Barat, yaitu Gereja Ortodox
(timur), pemimpinnya disebut Patriarkh, berpusat di kota konstantinopel dan
berbahasa Yunani. Gereja Katolik (barat), pemimpinnya disebut uskup, berpusat
di kota Roma dan berbahasa Latin.
Karena terjadinya ketegangan ini,
banyak orang-orang Kristen di kekaisaran Romawi mengungsi ke partia, mereka
merasa aman disana karena adanya jemaat Yahudi, kesamaan bahasa, dan pemberian
kesempatan kepada para penginjil untuk membuat daerah itu menjadi pangkal
injil.
IX
PENGINJILAN SUKU-SUKU
DI EROPA
Kekaisaran Romawi mengalami
kekacauan, pertikaian bahkan peperangan di antara mereka yang menginginkan
kekuasaan, setelah kaisar Theodosius Agung wafat pada tahun 395. Akibat dari
pertikaian, wilayah yang luas itu terbagi dua, yaitu Barat dan Timur.
Berikut ini adalah perbedaan corak
penginjilan para misionaris pada satu pihak dan jawaban atau reaksi dari
penduduk setempat yang di injili pada pihak lain menurut zamannya.
v
Inggris
Augustinus
(bukan Augustinus bapa Gereja perdana/mula-mula) yang diutus oleh Paus, untuk
melakukan dan memperkenalkan injil di Inggris. Caranya untuk melakukan
penginjilan disana yaitu dengan cara mengenali kebiasaan cara beribadah mereka,
lalu Ia mulai meluruskan kebiasaan beribadah mereka yang salah dengan
pelan-pelan sambil memperkenalkan Injil.
v
German
Orang yang
melakukan penginjilan di Jerman adalah Wynfrid, setelah Ia di tahbiskan sebagai
Uskup namanya berubah menjadi Uskup Bonifatius. Caranya melakukan penginjilan
di jerman berbeda dengan Augustinus yang pelan-pelan mengubah kebiasaan cara
beribadah mereka. Tetapi Bonifatius setibahnya di jerman Ia mendengar ada
sebuah pohon yang sangat besar tempat orang-orang memberikan sesajian dan
melakukan Ritual untuk menyembah pohon itu. Bonifatius langsung menyarankan
mereka untuk memotong pohon itu, tetapi mereka menjadi marah dan menyumpahinya
karena mereka menganggap dia sebagai musuh Dewa-dewa mereka, lalu mereka
membunuhnya. Akan tetapi Tuhan Allah mengirim angin yang kuat sehingga pohon
raksasa itu patah dan jatuh ketanah. Dari situ mereka jadi percaya serta
menghormati Allah. Dari kayu pohon itu, mereka mendirikan tempat beribadah
(gereja) yang dipersembahkan kepada rasul suci, yakni Rasul Petrus.
X
“PERANG-PERANG SALIB”
·
Perang
I (tahun 1096)
Digerakkan oleh 3 kelompok: Lotarigen
yang dipimpin Godfrid Boullon, Perancis selatan, dan Norman yang dikepalai
Boemund, putera Robert Guiscard.
·
Perang
II
Oleh Bernhard dari Clairvaux
(uc.:Klervo) berlangsung dari tahun 1149-1157, dipimpin oleh Raja Louis VII
dari perancis dan Raja Konrad III dari Jerman, tapi akhirnya mengalami kegagalan
besar.
·
Perang
III
Sultan Mesir, Saladin telah merebut
Yerusalem (1187). Karenanya pada tahun 1188 berangkatlah pasukan Barat terdiri
dari 55 kapal dengan 12.000 orang dari Frisia dan Skandinavia.
·
Perang
IV (tahun 1202-1204)
Digerakkan oleh Paus Innocantius III
tapi kemudian mengalami kegagalan.
·
Perang
V
Raja Andreas dari Hongaria dan Otto II
dari Utrech melakukan penyerangan dan berhasil merebut daerah Yordania.
·
Perang
VI
Raja Louis dari prancis mengerahkan
60.000 pasukan dan tiba di Mesir tahun 1248 tapi dua tahun kemudian Ia
ditangkap dan pasukannya dikalahkan musuh.
·
Perang
VII
Diperjuangkan oleh Raja Louis IX yang
bermaksud mengalahkan Tunisia dan menyerang Mesir.
Hasil
dari perang-perang ini umumnya lebih banyak negatifnya saja, misalnya:
-
Kedua belah pihak, sama-sama mengalami
penderitaan
-
Sikap muslim sesudah perang menjadi
tidak toleran lagi
-
Tujuan untuk menyatukan kembali skisma
Gereja Barat dan Timur tidak membawa hasil apapun, malahn mengalami distorasi,
yakni makin kuatnya sikap kebencian antara Barat dan Timur, sehingga kedua
Gereja itu saling mengutuk, dan persekutuan diantaranya terputus.
XI
INTERAKSI GEREJA
DENGAN
DUNIA ABAD
PERTENGAHAN
Pemahaman bahwa gereja adalah
lembaga keselamatan semakin diperkokoh pada abad pertengahan. Gereja
mendominasi Dunia/Negara karena, Gereja sebagai persekutuan semua orang percaya
tidak mendapat penekanan, sebab semua perhatian Teologis diberikan kepada segi
institusional. Gereja dilihat sebagai lembaga di mana para pejabat atau kaum
klerus membagikan keselamatan kepada kaum awam, bahkan istilah gereja menjadi
hampir sinonim dengan hierarki: korps pejabat Gereja. Berikut ini adalah
beberapa rumusan mengenai Gereja.
·
Gereja
mendominasi Dunia/ Negara
·
Dunia/
Negara mendominasi Gereja
·
Kelompok
yang menarik Diri dari Gereja
·
Menarik
Diri dari Dunia tapi bukan dari Gereja
·
Evaluasi
Teologis
Secara teologis
dapat dikatakan bahwa teologi gereja pada abad pertengahan merupakan suatu
hasil kompromi, yaitu:
-
Kompromi
antara ajaran Alkitab dengan filsafat Yunani
-
Kompromi
antara kesalehan yang bersifat Alkitabia dengan agama kafir yang tersebar di
Eropa sebelum datangnya Agama Kristen.
XII
MISTIK DAN
RENAISANCE
1. Mistik
Adalah suatu pemikiran yang membuat
orang menjadi percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal, membuat orang-orang
berpikir di dalam dirinya terdapat sesuatu yang bersifat ilahi. Pada titik ini
jiwa itu kembali kepada Allah. Pemahaman ini sebenarnya adalah lanjutan dari
plato yang dualistis.
2. Renaissance (renaisans)
Renaissance adalah zaman penemuan
kembali sumber-sumber asli. Orang-orang mulai berpikir dan suka membaca pikiran
dan tulisan-tulisan tokoh-tokoh masa silam, bukan dari terjemahan. Para
penganut Renaissance mendekati teks kitab suci dengan harapan bahwa mereka bisa
menjumpai Kristus yang bangkit, suatu perjumpaan yang dulunya dihalang-halangi
oleh Gereja zaman itu.